Bengkulu, MC Benteng - Pengendalian Inflasi menjadi fokus utama program  kesejahteraan masyarakat, Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan, S.E., melakukan  High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama seluruh kepala daerah se-Provinsi Bengkulu bertempat di Balai Raya Bengkulu. Selasa (18/3/2025)

Bupati Bengkulu Tengah Drs. Rachmat Riyanto ., S.T., M.AP menghadiri HLM TPID se-Provinsi Bengkulu bersama Kadis Perindagkop, Kabag Perekonomian serta juga diikuti oleh  Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu Wahyu Yuwana Hidayat,  seluruh Bupati/Wali kota se-Provinsi Bengkulu serta jajaran Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Kegiatan diawali dengan penandatangan PKS business to business antara pelaku usaha dan produksi perdagangan barang pokok kabupaten Muko-muko dengan Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, Penandatanganan bersama himbauan kepada masyarakat untuk  belanja / konsumisi bijak antara MUI, Pemprov Bengkulu, kakanwil Kementerian Agama, Kantor Perwakilan BI Bengkulu, kemudian penandatangan kesepakatan bersama penyerapan gabah petani antara Pemprov Bengkulu melalui dinas Ketabahan pangan dengan Kanwil Perum Bulog Provinsi Bengkulu.

Dalam sambutannya, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menegaskan bahwa provinsi Bengkulu saat ini telah mengalami Deflasi. Akan tetapi, kita harus juga mengutamakan peran strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Stabilitas harga di Provinsi merupakan barometer pengendalian inflasi nasional. Oleh karena itu, Pemprov Bengkulu harus dapat berkomitmen untuk selalu berkolaborasi antar instansi vertikal melalui berbagai stakeholder.

"Inflasi diprovinsi Bengkulu cukup rendah dan dikatakan stabil di angka Deflasi -1,26. Sementara untuk pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bengkulu dari data BPS diindikasikan mengalami pertumbuhan yang tetap baik di angka 4,62% dan di harapkan target 8% itu nantinya dapat terpenuhi. Saya mengajak untuk seluruh pemangku kepentingan di provinsi Bengkulu untuk dapat selalu bersinergi dan berkolaborasi dalam melakukan penekanan inflasi di daerah serta menjaga inflasi tetap stabil sesuai dengan sasaran target Inflasi Nasional," tuturnya

Sementara Kepala BI Perwakilan Bengkulu Wahyu Yuwana Hidayat memaparkan bahwa Kondisi global masih harus tetap di waspadai, karena nanti akan berdampak di seluruh negara termaksud Indonesia. Penguatan ini akan terlihat dari harga komoditas import. Oleh sebab itu, Bank Indonesia juga akan  menjaga nilai tukar mata uang agar tetap terkendali.

"Pemerintah memiliki kebijakan strategis 2025-2026. Diharapkan kita bersama-sama saling bersinergi menjaga kualitas pertumbuhan. Dalam siklus pertumbuhan ekonomi di harapkan akan selalu tinggi dengan inflasinya yang terkendali. Selain itu,  kebijakan physical yg konsisten akan membantu prosfek ekonomi di daerah dengan program MBG. Lalu penyediaan  suplay bahan makanan menjadikan daerah berpotensi mandiri dan memberikan perekonomian yang baik," pungkasnya (MC/EK)

20