Bengkulu Tengah, MC Benteng – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Sugeng Oswari, S.Kom,M.Si bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bengkulu Tengah mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) mingguan bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia melalui zoom di Ruang Rapat Bupati (RRB), Senin (05/05/2025).
Rakor dipimpin oleh Sekjen Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tomsi Tohir yang diikuti oleh para Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota se-Indonesia dan segenap undangan lainnya.
Dalam arahannya Tomsi Tohir menyampaikan melalui rapat ini agar daerah-daerah yang mengalami kenaikan IPH tertinggi dapat menyampaikan penjelasan mengenai upaya-upaya yang sudah dilakukan serta hambatannya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini memaparkan data terkait tinjauan inflasi/deflasi dan perkembangan harga pangan pada minggu kelima bulan April sampai dengan minggu pertama bulan Mei tahun 2025 berdasarkan data SP2KP pecatatan 2 Mei 2025.
“Secara nasional sebanyak 10 Provinsi mengalami kenaikan IPH pada minggu pertama Mei 2025, sebanyak 28 Provinsi mengalami penurunan IPH. Komoditas yang menjadi penyumbang andil inflasi diantaranya cabai merah dan cabai rawit."
Provinsi Bengkulu berada pada peringkat ke 19 penurunan IPH dengan nilai -2.52% dengan komoditas andil inflasi yaitu cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam ras.
Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara mengalami kenaikan IPH tertinggi di wilayah Sumatera dengan nilai 3 22%, dengan komoditas penyumbang IPH yaitu cabai merah, bawang merah dan beras.
55.28% wilayah di Indonesia mengalami penurunn harga cabai merah, harga cabai merah turun 5.06% pada minggu pertama Mei berkisar Rp. 53.235.
57.50% wilayah di Indonesia mengalami penurunan harga cabai rawit, harga cabai rawit turun 15.30% pada minggu pertama Mei berkisar Rp. 63.695
(MC/BDR)
20
Login Form
Silahkan login dengan mengisi informasi dibawah iniRegistrasi Akun